01947 2200301 4500001002100000005001500021008004100036020001400077035001900091041000700110100001900117700002100136700001700157700001400174700002400188700001900212700001600231700002200247700002000269700002200289700001500311245010200326250002000428260002500448300004200473500103100515650009901546INLIS00000000000001820210323091239210323||||||||| | ||| |||| || |  a0852-9612 0010-0321000018 aid0 aUnang Patriana0 aSri Werdiningsih0 aEmi Rusmiati0 aAmbarwati0 aMaria Fatima Palupi0 aNovida Ariyani0 aEli Nugraha0 aROSANA ANITA SARI0 aDyah Widyarimbi0 aNina Tri Yulianti0 aNurhidayah00aPengkajian residu beberapa golongan antibiotika pada telur ayam di beberapa provinsi di Indonesia aVol. 23, p. 1-8 aBogorbBBPMSOHc2015 a3 tables ; 14 ref. (Summaries In, En) aPengkajian residu antibiotika telah dilakukan terhadap 1300 sampel telur ayam yang diperoleh dari 13 provinsi di Indonesia. Sampel tersebut diambil dari peternakan ayam petelur. Pemeriksaan sampel dilakukan secara kualitatif menggunakan metode screening test dengan bioassay dan secara kuantitatif menggunakan kromatografi cair tingkat tinggi (KCKT) untu mengetahui adanya residu antibiotika. Hasil pemeriksaan screening test dengan bioassay menunjukkan bahwa terdapat 10 sampel telur ayam (PFT-001, PFT-002, PFT-003,PFT-005,PFT-006, PFT-007, PFT-009, PFT-023, PFT-024, dan PFT-1221) positif terhadap residu antibiotika golongan ß-laktam (0,77%) dan 8 sampel telur ayam (PFT-1202, PFT-1203, PFT-1212, PFT-1217, PFT-1218, PFT-1221, PFT-1223, dan PFT-1239) menunjukkan positif terhadap residu antibiotika golongan tetrasiklin (0,62%). Sampel positif selanjutnya dikonfirmasi dengan KCKT dan menunjukkan bahwa tidak terdeteksi adanya residu antibiotika golongan ß-laktam dan tetrasiklin atau dibawah batas deteksi (0,01 mg/kg). 0aTesting -- Antibiotics -- Residues -- Eggs -- Layer chickens -- HPLC -- INDONESIA -- Bioassays