Pengembangan metode ELISA spesifik terhadap residu antibiotik enrofloksasin dalam susu Muhammad Zahid text Bogor BBPMSOH 2014 Vol. 22, p .16-24 id 3 ill., 5 tables ; 13 ref. (Summaries In, En) Penggunaan antibiotik enrofloksasin (ENR) secara terus menerus, tidak terkendali dan tidak mematuhi waktu henti obat pada peternakan akan berdampak adanya residu ENR dalam produk makanan dan terbentuknya resistensi bakteri terhadap ENR pada hewan dan bahkan pada manusia. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan manusia, khususnya pengobatan terhadap penyakit infeksi. Untuk mendeteksi residu ENR di dalam susu, spesifik poliklonal antibodi ENR di produksi pada kelinci putih New Zeland dan digunakan untuk mengembangkan metode ELISA kompetisi tidak langsung (indirect competitive ELISA). Hapten ENR disintesis dengan mereaksikan suatu linker ter-butil dengan kelompok asam karbosilat dari ENR dan mengkonjugasinya dengan protein KLH (keyholelimpethemocyanin). Metode ELISA menunjukkan sensitifitas dengan nilai IC50 adalah 11,8 µgL-1 ± 1,7 dengan nilai limit deteksi (LOD) adalah 2,4 µgL-1 ± 0,4. Metode ELISA ini memiliki spesifitas yang tinggi terhadap target fluoroquinolone (FQ) tanpa secara signifikan menunjukkan reaksi silang (cross reaction) terhadap tujuh senyawa FQ struktural terkait (danofloksasin, enofloksasin, sarafloksasin, perlofloksasin, asam nalidiksat, siprofloksasin dan norfloksasin). Efek dari surfaktan (Tween20), pelarut organik (metanol, etanol, aseton dan asetonitril) dan kondisi pH (5,5-9,5) dievalusi untuk mengoptimalkan kinerja pengujian. Teknik persiapan untuk sampel susu juga dioptimalkan dengan menghasilkan nilai perolehan kembali (recovery) 61±9% - 125±8%. Veterinary medicine -- Drugs -- Elisa -- Antibiotics -- Residue -- RESISTANCE TO CHEMICALS -- Milk 0852-9612 210323 20210323091241 INLIS000000000000022 Converted from MARCXML to MODS version 3.5 using MARC21slim2MODS3-5.xsl (Revision 1.106 2014/12/19)